Jumat, 07 Juni 2013

Konduktansi dan Resistansi Rangkaian Paralel

Untuk elemen-elemen yang terhubung paralel, total konduktansi adalah penjumlahan dari konduktansi-konduktansi individu.
Yaitu untuk rangkaian paralel seperti pada Gambar 1, kita dapat menuliskan persamaan;
GT = G1 + G2 + G3 + ... +GN       ……………………………………(1)

Gambar 1. Menentukan konduktansi total

Substitusi nilai resistor untuk rangkaian pada Gambar 1, akan menghasilkan rangkaian seperti pada Gambar 2. Karena G = 1/R maka total resistansi untuk rangkaian paralel dapat ditentukan sebagai berikut:
 ……………………………………(2)

Gambar 2. Menentukan resistansi total

Resistansi total dari resistor yang terhubung paralel nilainya selalu lebih kecil dari nilai resistor yang terkecil. Untuk nilai resistor yang sama terhubung paralel persamaan menjadi lebih mudah. Untuk N resistor yang sama  terhubung paralel persamaan (2) menjadi
                                  ……………………………………(3)

Untuk konduktansi kita dapat tuliskan,

GT = N G                                  ……………………………………(4)

Untuk  dua buah resistor terhubung paralel;

dan
                          ……………………………………(5)

Untuk  tiga buah resistor terhubung parallel:
                ……………………………………(6.a)
 ……………………………………(6.b)

Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel yang paling sederhana dapat dilihat pada Gambar 3. Total resistansi adalah RT = R1.R2 /(R1 + R2), dan arus sumber adalah IS=E/ RT. Karena terminal dari baterei dihubungkan langsung pada R1 dan R2 maka dapat disimpulkan :
Tegangan pada elemen-elemen yang terhubung paralel adalah sama.

V1 = V2 = E

Gambar 3. Rangkaian paralel
Jika resistansi total dihitung dan kedua sisi dikalikan dengan tegangan sumber diperoleh:

dan

Substitusi hukum Ohm di atas diperoleh arus sumber :

IS = I1 + I2

Daya yang terdisipasi oleh resistor dan yang dikirim oleh sumber dapat ditentukan dari :

1 komentar:


  1. Penjelasan Rangkaian Seri RLC pada Arus Bolak-Balik
    Karina Dwi Adistiana

    Feb 15, 2018 • 5 min read
    konsep pelajaran SMA Fisika XII kelas xii

    Fisika_12.jpg

    RG Squad sebelumnya sudah tahu dong rangkaian arus bolak-balik terdiri dari rangkaian resistor, induktor dan kapasitor? Ternyata ketiga rangkaian tersebut dapat disusun secara seri yang biasa disebut rangkaian seri RLC. Arusnya sama besar serta memiliki hambatan total dan tegangan total/jepit. Mari, kita bahas lebih lengkapnya di bawah ini ya!

    Rangkaian seri RLC pada arus bolak-balik terdiri dari resistor (R), induktor (L) dan kapasitor (C) yang dihubungkan dengan sumber tegangan AC dan disusun secara seri. Hambatan yang dihasilkan oleh resistor disebut resistansi, hambatan yang dihasilkan oleh induktor disebut reaktansi induktif (XL), dan hambatan yang dihasilkan oleh kapasitor disebut reaktansi kapasitif (XC). Ketiga besar hambatan tersebut ketika digabungkan dalam disebut impedansi (Z) atau hambatan total.

    rangkaian seri rlc
    Rangkaian seri RLC (Sumber: myrihtspot.com)

    Ketiga hambatan tersebut (R, XL dan XC) mengalir arus (i) yang sama sehingga diagram fasor arus diletakkan pada t=0. Tegangan pada resistor (VR) berada pada fasa yang sama dengan arus, tegangan (VL) pada reaktansi induktif (XL) mendahului arus sejauh 90º, dan tegangan (VC) pada reaktansi kapasitif (XC) tertinggal oleh arus sejauh 90º.

    rangkaian seri rlc
    Diagram fasor untuk I, VR, VL, dan VC (Sumber: myrightspot.com)

    Diagram fasor dapat digunakan untuk mencari besar tegangan jepit seperti di bawah ini:

    VR = Imax R sin ωt = Vmax sin ωt

    VL = Imax XL sin (ωt + 90) = Vmax sin (ωt + 90)

    VC = Imax XC sin (ωt – 90) = Vmax sin (ωt – 90)

    Besarnya tegangan jepit dapat dihitung dengan menjumlahkan VR, VL, dan VC sehingga menjadi:

    seri rangkaian rlc
    Besar arus adalah sama, sehingga besar tegangan pada masing-masing komponen R, L dan C adalah: VR = I R , VL = I XL , dan VC = I XC. Subsitusikan ke dalam rumus tegangan jepit sehingga hasil akhir diperoleh hambatan total atau impedansi sebagai berikut:

    rangkaian seri rlc
    Rangkaian seri RLC memiliki beberapa kemungkinan:

    Nilai XL < XC : rangkaian bersifat kapasitor, tegangan tertinggal terhadap arus dengan beda sudut fase θ sebesar sudut.png
    Nilai XL > XC : rangkaian bersifat induktor, tegangan mendahului arus dengan beda sudut fase θ sebesar sudut.png
    Nilai XL = XC : besar impedansi rangkaian sama dengan nilai hambatannya (Z=R), pada rangkaian akan terjadi resonansi deret/seri, frekuensi resonansi sebesar frekuensi.png
    Agar lebih jelas lagi, yuk kita kerjakan contoh soal di bawah ini Squad!

    Tentukanlah besar tegangan maksimum yang dibutuhkan agar dihasilkan kuat arus maksimum sebesar 4 A!
    rangkaian seri rlc
    Diketahui:

    R = 60 Ω

    XL = 120 Ω

    XC = 40 Ω

    Imax = 4 A

    Ditanya: Vmax ?

    Jawab:

    rangkaian seri rlc

    Vmax = Imax Z = 4 (100) = 400 Volt

    Jadi besar tegangan maksimum yang dibutuhkan adalah 400 Volt

    2. Sebuah resistor 300 Ω, inductor 2 H, dan kapasitor 20 µF dirangkai secara seri serta dihubungkan dengan sumber tegangan 200 Volt, 100 rad/s. Tentukanlah:

    a. Reaktansi induktif, reaktansi kapasitif, dan sifat rangkaian

    b. Impedansi

    Diketahui:

    R = 300 Ω

    L = 2 H

    C = 20 µF= 20 x 10-6 F

    ω = 100 rad/s

    Ditanya: XL, XC, Z dan sifat rangkaian ?

    Jawab:

    a.

    rangkaian seri rlc

    Karena XL < XC rangkaian bersifat kapasitif

    b.

    rangkaian seri rlc

    Nah, Squad bagaimana sudah lebih paham kan penjelasan di atas? Yup, pada rangkaian seri RLC kamu bisa menghitung tegangan jepit, hambatan total dan lainnya. Kamu juga bisa mempelajari materi ini melalui video animasi lengkap dengan soal dan pembahasan di ruangbelajar. Gunakan sekarang kuy!

    ruangbelajar
    Share

    BalasHapus