Grafik hukum Ohm tampak pada Gambar 1, dimana sumbu
vertikal sebagai arus (ampere) dan sumbu horisontal sebagai tegangan (volt).
Grafik pada Gambar 1 dapat dikembangkan, yaitu nilai arus atau tegangan dapat
diperoleh dengan mudah dari grafik tersebut. Misalnya V=25 volt maka arus dapat
diperoleh dengan menarik garis
horisontal dimana diperoleh arus 5 A sebagaimana ditentukan dari hukum Ohm.
Jika resistansi tidak diketahui, dapat ditentukan dari
setiap titik pada grafik garis lurus. Dari grafik dapat diperoleh nilai arus
dan tegangan kemudian menyederhanakannya dengan menggunakan persamaan (1).
R = V / I .............
(1)
Gambar 1. Grafik hukum Ohm
Misalnya titik pada grafik Gambar 2 dimana V=20 volt dan
I=4A maka resistansi R = 20/4 = 5A. Sebagai perbandingan, resistor 1 ohm dan 10
ohm digambar maka grafiknya akan diperoleh seperti pada Gambar 2, tampak bahwa
semakin kecil resistansi maka slope kurva mendekati sumbu vertikal.
Gambar 2. Grafik V-I untuk nilai R=1 Ohm dan R=10 Ohm
Jika hukum Ohm dituliskan sebagai berikut dan dihubungkan
dengan persamaan garis lurus adalah
I = 1/R. E + 0
↓ ↓ ↓
↓
y = m. x + b
kita peroleh bahwa slope sama dengan satu dibagi dengan
nilai R, sebagaimana ditunjukkan sebagai berikut :
m = slope = ∆y/∆x =∆I/∆V = 1/R ............. (2)
Dari persamaan (2) dapat dinyatakan bahwa semakin besar
resistansi semakin kecil nilai slope.
Persamaan (2) dapat pula digunakan untuk menentukan resistansi dari kurva
linier.
R = ∆V/∆I .............
(3)
Dari persamaan (3), dengan memilih ∆V (atau ∆I) tertentu
maka dapat diperoleh hubungan ∆I (atau ∆V) dari grafik seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 3 kemudian resistansi dapat ditentukan.
Gambar 4. Menggunakan persamaan (2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar