Elemen
dasar listrik yang akan kita akan jumpai pada rangkaian listrik ada tiga macam
yaitu; tahanan atau resistor (R), induktor (L), dan kapasitor (C). Tahanan atau
resistor R adalah elemen yang mewakilkan sifat hambatan terhadap mengalirnya
arus listrik. Besar tahanan yang dimiliki R disebut resistansi, dan
satuannya adalah ohm (Ω).
Gejala
yang tampak bila arus mengalir melalui tahanan ialah naiknya suhu (timbulnya
panas), sama seperti yang dialami dengan peristiwa gesekan pada mekanika. Jadi
resistor atau tahanan R ini mewakili sifat benda yang berkenaan dengan
pengubahan energi listrik menjadi energi panas atau kalor. Benda yang tahanan
listriknya mendekati nol atau sangat kecil disebut konduktor, dan benda yang
tahanannya sangat besar disebut isolator. Bahan isolator itu disebut
dielektrik. Bahan yang tahanannya nol disebut superkonduktor.
Induktor L adalah elemen yang mewakilkan sifat munculnya
medan magnet bila arus mengalir. Besar sifat yang dimiliki induktor L itu
disebut induktansi, dan satuannya adalah henry (H). Induktor L itu mewakilkan
pula sifat benda yang berkenaan dengan sulitnya mengubah arus yang mengalir
melalui benda tersebut. Sifat ini seirama dengan kesulitan mengubah momentum
benda pada mekanika. Pada kumparan atau lilitan kawat konduktor, sifat
induktansi itulah yang paling menonjol, sehingga induktor itu digambarkan
sebagai konduktor yang dililitkan.
Kapasitor C adalah elemen yang mewakilkan kesanggupan
menampung muatan listrik atau menimbulkan medan listrik. Besar sifat yang
dimiliki kapasitor C itu disebut kapasitansi, dan satuannya adalah farad (F).
Pada dua buah lempengan konduktor yang dipisahkan oleh isolator atau
dielektrik, dampak sifat kapasitansi itulah yang paling menonjol, sehingga
kapasitor digambarkan sebagai dua lempengan yang disederhanakan gambarnya
menjadi dua garis paralel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar