Ditinjau dari perangkat pengirim dan
penerima yang secara umum dikatakan juga sebagai terminal/alat ujung
komunikasi , maka sinyal informasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Sinyal telegrap
2. Sinyal telepon
3. Sinyal musik
4. Sinyal facsimile
5. Sinyal video
Sistem
telepon digunakan para pelanggan untuk berkomunikasi tidak lain adalah untuk
mendapatkan informasi, sehingga dengan demikian sinyal telepon tersebut adalah
sinyal informasi.
Secara umum didefinisikan bahwa informasi adalah sesuatu yang tidak diketahui sebelumnya, sehingga bila diminta menampilkan sinyal tersebut secara grafis, maka berarti harus menggambarkan sesuatu yang tidak diketahui; bagaimana wujudnya ?
1. Sinyal telegrap
2. Sinyal telepon
3. Sinyal musik
4. Sinyal facsimile
5. Sinyal video
Secara umum didefinisikan bahwa informasi adalah sesuatu yang tidak diketahui sebelumnya, sehingga bila diminta menampilkan sinyal tersebut secara grafis, maka berarti harus menggambarkan sesuatu yang tidak diketahui; bagaimana wujudnya ?
Gbr.II-1: Sinyal informasi sebagai
sinyal tak tentu
1. Bagaimana bentuk sinyal tersebut secara matematis?
1. Bagaimana bentuk sinyal tersebut secara matematis?
2. Kurva bidang pendengaran manusia normal
Gbr.II-2: Kurva bidang pendengaran manusia normal
3. Kurva bidang pendengaran manusia normal
Dari eksperimen ternyata bahwa telinga manusia normal hanya dapat menangkap frekuensi dalam rentang ( 16 – 16.000 ) Hz.Dengan demikian bandwidth sinyal informasi akan mubazir bila ditetapkn ( 0 – tak terhingga )Hz karena tidak akan dapat juga ditangkap oleh telinga manusia normal.Dengan ini sistem telepon cukup mempunyai bandwidth (16 – 16.000) Hz.
4. Percobaan Logatom, yang menggunakan LPF dan HPF
Logatom merupakan susunan konsonan-vokal konsonan yang tidak punya arti Low Pass Filter (LPF) adalah satu perangkat yg hanya dapat menyalurkan frekuensi lebih rendah atau sama dengan frekuensi cut-off seperti terlihat pada Gbr.II-3.
Gbr.II-3: Output suatu Low Pass Filter High Pass Filter (HPF) adalah perangkat yg hanya dapat menyalurkan frekuensi lebih tinggi atau sama dengan frekuensi cut-off, seperti terlihat pada Gbr.II-4.
Gbr.II-4: Output suatu High
Pass Filter Berdasar sifat LPF dan HPF yang
diterapkan kepada logatom ternyata bahwa tingkat kefahaman informasi akan
mencapai 80% apabila bandwidth yang digunakan adalah (300 – 3000)Hz seperti
yang terlihat pada Gbr.II-5 dan Gbr.II-6 sebagai hasil percobaan logatom.
Gbr.II-5: Percobaan dengan LPF dimana
tingkat kefahaman 80% diperoleh pada frekuensi
cut-off 3.000Hz
Gbr.II-6: Percobaan dengan HPF dimana tingkat kefahaman
Karena Committee Consultative of International Telephone and Telegraph ( CCITT ) merekomendasikan bahwa tingkat kefahaman informasi dlm telekomunikasi adalah ≥ 80%, maka dari gabungan kedua percobaan logatom LPF/HPF yang dilaksanakan dieperoleh kesimpulan bahwa bandwidth sinyal telepon cukup (300-3000) Hz sebagaimana terlihat pada Gbr.II-7.
Namun dengan adanya faktor toleransi 1,6 dari CCITT, maka sebagai ketetapan akhir dinyatakan bahwa bandwidth sinyal telepon adalah (300-3400)Hz.
Kesimpulan :
Sistem telepon harus dapat menyalurkan frekuensi (300-3400)Hz
Musik pada hakekatnya hampir sama dgn suara, yang membedakan musik dari suara hanya persyaratan keindahan, sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa persyaratan sinyal musik adalah:· Dapat difahami
3.
Foto sel
Gbr.II-2:
Prinsip kerja facsimile
Facsimile bekerja berdasar sifat pemantulan pada bidang warna, dimana semua enersi dari berkas cahaya akan dipantulkan apabila bidang pantul berwarna putih, sebaliknya semua enersi dari berkas cahaya akan diserap apabila bidang pantul berwarna hitam.Gambar atau potret yg akan dikirim, dipasangkan pada permukaan silinder. Bila potret yg akan dikirim adalah hitam-putih, maka dapat dikatakan bahwa potret tsb sebenarnya merupakan kumpulan titik-titik dengan gradasi hitam-putih pula. Selanjutnya berkas lampu sorot diatur sedemikian rupa sehingga tepat mengenai titik paling kiri atas dari gambar/potret.Sekiranya titik itu putih, maka pantulan berkas cahaya akan punya enersi maksimum yang mengakibatkan output foto sel yang berupa besaran listrik juga akan maksimum.Akan tetapi bila titik tersebut berwarna hitam,maka enersi pantulan cahaya akan minimum sehingga output foto sel juga akan minimum.
Setelah titik 1 mengalami transformasi dari besaran cahaya ke listrik, maka silinder secara otomatis akan bergerak sedemikian rupa sehingga sekarang titik 2 yang disorot, setelah mana proses yang sama kembali berulang, demikian terjadi terus menerus sampai semua titik gambar dikenai cahaya dan pantulannya dirobah oleh foto sel ke besaran listrik. Output fotosel yang berupa besaran listrik selanjutnya dikirim ketujuan.
Kecepatan langkah : jumlah pengiriman titik gambar/detik (Baud).Contoh: Bila diameter silinder D = 60mm dengan kecepatan 2 putaran/ detik, sedang ukuran titik (3/16 x 3/16)mm2, maka hitunglah kecepatan langkah dan bandwidth dari facsimile tsb
Keliling silinder = π D
= π x 60mm ≈ 200mmJumlah titik
terkirim/detik = 2 x 200mm / ( 3/16 ) mm =
2009,6 titik/detik
Dengan demikian
kecepatan langkah VS
≈ 2010 Baud
≈ 2000 Baud
Karena hubungan antara kecepatan langkah VS dengan bandwidth B adalah
B ( Hz ) = ½ VS (Baud) ,
Maka bandwidth B = ½ x 2000 Hz = 1000
Hz
Waktu pengiriman facsimile tergantung pada ukuran gambar/potret yang akan dikirimkan.Bila ukuran gambar (18x12)cm2 , berarti jumlah titik pada gambar adalah:= luas gambar / luas titik = (180x120) / (3/16 x 3/16) = 614.400 titik
Waktu pengiriman gambar
:= jumlah
titk / kecepatan langkah VS
= 614.400 /
2.000 detik = 307,2 detik ≈ 5 menit
SINYAL VIDEO
Facsimile bekerja berdasar sifat pemantulan pada bidang warna, dimana semua enersi dari berkas cahaya akan dipantulkan apabila bidang pantul berwarna putih, sebaliknya semua enersi dari berkas cahaya akan diserap apabila bidang pantul berwarna hitam.Gambar atau potret yg akan dikirim, dipasangkan pada permukaan silinder. Bila potret yg akan dikirim adalah hitam-putih, maka dapat dikatakan bahwa potret tsb sebenarnya merupakan kumpulan titik-titik dengan gradasi hitam-putih pula. Selanjutnya berkas lampu sorot diatur sedemikian rupa sehingga tepat mengenai titik paling kiri atas dari gambar/potret.Sekiranya titik itu putih, maka pantulan berkas cahaya akan punya enersi maksimum yang mengakibatkan output foto sel yang berupa besaran listrik juga akan maksimum.Akan tetapi bila titik tersebut berwarna hitam,maka enersi pantulan cahaya akan minimum sehingga output foto sel juga akan minimum.
Setelah titik 1 mengalami transformasi dari besaran cahaya ke listrik, maka silinder secara otomatis akan bergerak sedemikian rupa sehingga sekarang titik 2 yang disorot, setelah mana proses yang sama kembali berulang, demikian terjadi terus menerus sampai semua titik gambar dikenai cahaya dan pantulannya dirobah oleh foto sel ke besaran listrik. Output fotosel yang berupa besaran listrik selanjutnya dikirim ketujuan.
Kecepatan langkah : jumlah pengiriman titik gambar/detik (Baud).Contoh: Bila diameter silinder D = 60mm dengan kecepatan 2 putaran/ detik, sedang ukuran titik (3/16 x 3/16)mm2, maka hitunglah kecepatan langkah dan bandwidth dari facsimile tsb
Karena hubungan antara kecepatan langkah VS dengan bandwidth B adalah
Waktu pengiriman facsimile tergantung pada ukuran gambar/potret yang akan dikirimkan.Bila ukuran gambar (18x12)cm2 , berarti jumlah titik pada gambar adalah:= luas gambar / luas titik = (180x120) / (3/16 x 3/16) = 614.400 titik
SINYAL VIDEO
Gbr.II-3: Pengamatan terhadap suatu peristiwa dalam 30 detik
Jika suatu peristiwa yang sedang diamati selang 10 detik diambil potretnya, maka akan terlihat perobahan posisi dari objek yg bergerak, dalam Gbr.II-3 adalah sampan dan bangau yang sedang terbang. Karena pada contoh waktu pengamatan adalah 30 detik maka akan diperoleh sebanyak 4 potret.Perobahan posisi ini akan semakin kecil apabila jarak waktu pengambilan gambar semakin singkat.
Sekiranya potret yang diambil punya kecepatan 25 gambar/detik, dan potret yang dihasilkannya kembali ditampilkan dalam rentang waktu yang sama, maka mata akan melihat urutan gambar dengan kecepatan tinggi tersebut sebagai suatu gerakan yang kontinu dari semua objek.
Hal ini disebabkan keterbatasan mata manusia yg tidak mampu mengikuti/ mendeteksi kecepatan pergantian gambar ≥ 25 gambar/detik.
Pada standard TV PAL, titik gambar diperoleh dgn membagi bidang gambar atas 625 kolom dan 525 baris sebagaimana Gbr.II-4.
Gbr.II-4:
Standar PAL-TV dlm menentukan jumlah titik gambar
Jumlah titik dalam satu gambar = 625 x 525 titik = 328.125 titik/gbrKecepatan pengiriman gambar = 25 gbr/detikJumlah titik gambar yang terkirim/detik = 25 x 328.125 = 8.203.125 titik/detikKecepatan langkah sinyal video = 8.203.125 Baud
Jumlah titik dalam satu gambar = 625 x 525 titik = 328.125 titik/gbrKecepatan pengiriman gambar = 25 gbr/detikJumlah titik gambar yang terkirim/detik = 25 x 328.125 = 8.203.125 titik/detikKecepatan langkah sinyal video = 8.203.125 Baud